Loading...

Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu

Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu - Apa kabar Sobat PORTAL PIYUNGAN, Kali ini kita akan berbagi info Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu. Penasaran ingin mengetahuinya? Oya untuk memudahkan Sobat, kami membagi info ini dalam label Artikel BERITA TERBARU, Artikel KABAR INDONESIA, Artikel POLITIK, Artikel PORTAL PIYUNGAN, Biar gak kelamaan yuk langsung di simak saja Sob.

Loading...
Judul : Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu
link : Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu

Banyak di Baca


Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu

Loading...

Ketakutan akan meregang nyawa akibat tebasan parang menghantui Bayu Oktaviano selama 36 hari menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di hutan Filipina selatan. Meski demikian, penduduk asal Dukuh Miliran, Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini merasakan hikmahnya. "Dulu saya jarang salat. Sekarang saya berusaha untuk terus menjaga dan menyempurnakan salat wajib lima waktu," kata Bayu, seperti dilansir Tempo.

Bayu, 22 tahun, adalah satu dari sepuluh awak kapal Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan sejak 26 Maret lalu. Kelompok itu meminta tebusan kepada PT Patria Maritim Lines sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar. Bayu dan sembilan rekan kerjanya baru dibebaskan pada 1 Mei lalu.

Ada satu pengalaman yang berkesan di benak Bayu selama disandera Abu Sayyaf. "Dalam kondisi perang dan terus berpindah tempat persembunyian di hutan, mereka tetap menunaikan salat wajib secara berjemaah dan tepat waktu," ujar Bayu.

Dia menjelaskan, tak jarang kelompok Abu Sayyaf berwudu memakai air laut atau bertayamum karena minimnya air bersih di tengah hutan. "Tidak ada perbedaan antara mereka dan kami para sandera. Kalau mereka salat, kami juga salat," tutur Bayu.

Tiga sandera yang mengaku sebagai mualaf, satu di antaranya kapten Brahma 12, Peter Tonsen Barahama, juga turut salat berjemaah meski tampak kaku. "Mereka tahu kapten bukan muslim. Sebab, pada hari pertama disandera, kapten masih pakai kalung salib besar, tapi tetap tidak dibeda-bedakan. Cuma kalau sedang salat jadi sorotan," ucap Bayu.

Meski memiliki citra kejam dan brutal, anggota kelompok Abu Sayyaf, yang tak segan memenggal sanderanya, menurut Bayu, masih punya sisi kemanusiaan. Di sela istirahat setelah berjam-jam berjalan kaki menembus lebatnya hutan, sebagian dari sekitar 40 milisi Abu Sayyaf terkadang bertanya soal keluarga sandera.

"Namun mereka langsung diam saat saya bilang istri saya baru mengandung anak pertama. Mereka sepertinya kasihan kepada saya," ujar Bayu. Padahal Bayu baru berencana menikah pada tahun ini.

Bayu mengaku tidak gentar melanjutkan kariernya sebagai juru mudi tugboat di PT Patria Maritim Lines. "Ini cita-cita saya sejak kecil. Soal keselamatan, semua saya serahkan kepada Allah.

Sutomo, ayah Bayu, juga tak melarang Bayu terus bekerja sebagai pelayar. "Sebagai orang tua, saya harus mendukung apa keinginan anak, selama itu baik," tuturnya.






Selamat, Sobat Baru saja selesai membaca informasi:

Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu

Kami cukupkan dulu ulasan Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu, Semoga dapat mengobati rasa penasaran Sobat, Kalau Sobat berkenan silahkan share artikel ini ke teman-teman yang lain.

Telah selesai dibaca: Hikmah Diculik Abu Sayyaf: Dulu Jarang Shalat Kini Rajin Shalat Lima Waktu sumber linknya: https://portalpiyungan77.blogspot.com/2016/05/hikmah-diculik-abu-sayyaf-dulu-jarang.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :