Loading...
link : Berhati Mulia ! Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang untuk Tambal Jalan Berlubang
Berhati Mulia ! Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang untuk Tambal Jalan Berlubang
Loading...
Mengenakan celana pendek dan baju lengan pendek, sepertinya ia telah terbiasa dengan panasnya matahari. Hanya sebuah caping yang melindungi kepalanya.
Seorang diri, ia mengaduk semen dan pasir dengan campuran air yang dia ambil dari sawah. Adonan semen itu kemudian dia tuangkan ke dalam lubang-lubang jalan sedalam 10 cm.
Dia adalah Sadiyo Cipto Wiyono. Pria 65 tahun itu tinggal di Dukuh Grasak RT 42 RW 11, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Mbah Sadiyo, sapaannya, bekerja sebagai seorang pemulung.
Meski penghasilannya tidak seberapa, Sadiyo selalu menyisihkan sebagian uang untuk membeli semen. Semen tersebut dia gunakan untuk menambal jalan yang berlubang. "Kalau semen saya beli sendiri. Nanti pasirnya minta sisa-sisa di rumah orang yang sedang membangun. Kadang dikasih, kadang tidak dikasih," katanya.
Mbah Sadiyo mengaku, penghasilannya hanya sekitar Rp 100 ribu untuk satu minggu. Dalam lima sampai enam hari. Dia berkeliling mengumpulkan barang-barang rongsokan. Setelah terkumpul, rongsokan itu ia jual. "Kalau beruntung bisa dapat Rp 150 ribu,* ungkapnya.
Niatnya untuk memperbaiki jalan rusak berawal dari pengalamannya yang pernah jatuh terperosok akibat jalan berlubang. "Saya berebut jalan dengan kendaraan. Saya mengalah tapi ternyata ada lubang. Ban becak saya sampai membentuk angka 8. Untung barang rongsokan saya sudah diikat kencang, jadi tidak jatuh," ungkap dia.
Peristiwa itu terjadi pada 2012. Semenjak itu, dia berjanji kepada dirinya untuk menambal jalan berlubang yang dia lihat. "Bahkan ada tetangga saya yang jatuh, patah tulang. Dia beri tahu saya kalau ada jalan berlubang. Setelah dapat rezeki ya saya tambal jalannya," kata kakek 7 cucu ini.
Mbah Sadiyo mengaku sama sekali tidak dibayar oleh pihak manapun untuk menambal jalan berlubang. "Saya niatkan untuk ibadah. Ada orang yang ingin ikut membantu karena mengira saya dapat proyek dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum). Tapi setelah tahu tidak ada bayarannya, dia langsung pergi," ujar pria kelahiran 7 April 1952 itu.
"Saya ini memang miskin. Tapi batin saya tidak miskin," tutupnya.
(try/try)
Selamat, Sobat Baru saja selesai membaca informasi:
Berhati Mulia ! Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang untuk Tambal Jalan Berlubang
Kami cukupkan dulu ulasan Berhati Mulia ! Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang untuk Tambal Jalan Berlubang, Semoga dapat mengobati rasa penasaran Sobat, Kalau Sobat berkenan silahkan share artikel ini ke teman-teman yang lain.
Telah selesai dibaca: Berhati Mulia ! Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang untuk Tambal Jalan Berlubang sumber linknya: https://portalpiyungan77.blogspot.com/2017/03/berhati-mulia-kisah-pemulung-yang.html
Loading...