Loading...
link : CADAS, JERNIH dan OBYEKTIF! Sesepuh Katolik: SIAPAPUN yang Kepentingan Maksiatnya Terganggu, PASTI MEMBENCI FPI!
CADAS, JERNIH dan OBYEKTIF! Sesepuh Katolik: SIAPAPUN yang Kepentingan Maksiatnya Terganggu, PASTI MEMBENCI FPI!
Loading...
[PORTAL-ISLAM] Kiprah FPI menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar kerap dicibir oleh sebagian besar warga dan netizen.
Bahkan tindakan FPI memberantas kejahatan yang selama ini mengancam warga dan tak ditanggapi serius oleh aparat keamanan, tak jarang dinilai sebagai tindakan anarkis.
FPI menjadi semacam public enemy karena keberanian mereka menegakkan kebenaran. Para pembenci FPI tak hanya datang dari warga non muslim. Bahkan, sesama muslim pun kerap menghujat aksi FPI.
Para pembenci FPI, ramai-ramai menghujat, mencaci dan mengolok FPI ketika ormas itu melakukan aksi penegakkan hukum yang dianggap melampaui batas. Namun para pembenci itu tutup mata dan tutup telinga ketika FPI melakukan aksi kemanusiaan yang sangat luar biasa.
Tak jarang, aksi tutup mata dan tutup telinga para pembenci FPI pada berbagai aksi kemanusiaan FPI, dibarengi dengan aksi mulut nyinyir yang menuding FPI munafik dan hanya mencari "muka".
Pagi ini, di hari kedua puasa Ramadan, seorang sesepuh Katolik berdarah Yogya yang kini bermukim di Australia, dengan obyektif berani mengkritik keras para pembenci FPI.
Tak main-main, rangkaian twit Antonius Boediono, yang oleh para netizen dipanggil Romo (artinya Bapak) menampar telak para pembenci FPI.
Berikut kicauan Romo @asboediono yang luar biasa jernih dan objektif memandang keberadaan FPI.
Loe boleh benci FPI tetapi Gue kagak benci die, Gue support perbuatan baiknya, yang jahat harus dibuktikan lewat Proses Hukum #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
Loe harus bisa ngebedain arti #Perbuatan dan #PelanggaranHukum, implikasi dari perbuatan selalu SEBAB AKIBAT #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
Mas saya beritahu ya, dugaan pelanggaran atau perbuatan jahat yang dilakukan oleh anggota FPI harus diselesaikan lewat Proses Hukum #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
kemudian jangan digeneralisir salah organisasinya atau bubarkan ormasnya dengan membentuk opini seolah FPInya --> (salah kaprah) #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
setiap orang yang kepentingan maksiatnya terganggu pasti membenci FPI (fakta) mengapa karena Hukum Positif Negara belum berkeadilan #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
Kepentingan Maksiat itu bermacam-macam bentuknya, bisa Miras,Pelacuran,Pesta sex,Korupsi,Narkoba,Begal dan masih banyak lagi #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
#Reminder supaya kembali keajaran agama (penting) dimana Agama selalu mengajarkan kepatuhan dan ketaatan pemeluknya kepada Tuhan #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
#Reminder supaya kembali keajaran agama (penting) dimana Agama selalu mengajarkan kepatuhan dan ketaatan pemeluknya kepada Tuhan #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
Umat Islam harus bersyukur dengan keberadaan FPI (mereka mengingatkan dengan ucapan dan tindakan) mengingatkan penting dilakukan #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
FPI selalu mengingatkan tindakan lewat Kemanusiaan (fakta), kita tidak boleh menutup Mata sebelah atau menutup kedua belah Mata #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 28, 2017
Selamat, Sobat Baru saja selesai membaca informasi:
CADAS, JERNIH dan OBYEKTIF! Sesepuh Katolik: SIAPAPUN yang Kepentingan Maksiatnya Terganggu, PASTI MEMBENCI FPI!
Kami cukupkan dulu ulasan CADAS, JERNIH dan OBYEKTIF! Sesepuh Katolik: SIAPAPUN yang Kepentingan Maksiatnya Terganggu, PASTI MEMBENCI FPI!, Semoga dapat mengobati rasa penasaran Sobat, Kalau Sobat berkenan silahkan share artikel ini ke teman-teman yang lain.
Telah selesai dibaca: CADAS, JERNIH dan OBYEKTIF! Sesepuh Katolik: SIAPAPUN yang Kepentingan Maksiatnya Terganggu, PASTI MEMBENCI FPI! sumber linknya: https://portalpiyungan77.blogspot.com/2017/05/cadas-jernih-dan-obyektif-sesepuh.html
Loading...
Related Posts :
Prabowo: "Jika saya menerima mandat sebagai presiden, maka saya tidak akan mengijinkan koruptor-koruptor itu berada dalam pemerintahan Republik Indonesia"